Bicara masalah rapi, tentu berhubungan dengan penampilan.  Orang yang rapi menunjukkan penampilan yang bagus dan enak di pandang mata. Sebenarnya semua orang ingin terlihat cantik, tampan, indah, anggun dan lain-lain dimana hal ini membuat orang nyaman bila menyandang prediket yang baik.  Bahkan sampai orang berlomba-lomba mengeluarkan uang banyak untuk memperbaiki penampilan.  Kenapa demikian? Secara alamiah kita ingin menjadi orang yang baik dari segi penampilan maupun isi hati.  Karena itu dalam bahasa sehari-hari orang menyebutnya cantik luar-dalam.  Kecantikan dari segi penampilan dan kecantikan hati (perbuatan).  Apalagi seorang wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya dan istri dari suaminya.  Seorang ibu akan menjadi panutan bagi anak-anaknya dimana sebagian besar waktu untuk anak lebih banyak dibandingkan ayahnya.  Karena itu menjadi indah dan cantik luar-dalam merupakan dambaan bagi keluarga.

Kembali ke masalah rapi tadi.  Kerapian merupakan salah satu aspek yang mendukung dalam penampilan agar lebih baik.  Karena untuk membuat penampilan cantik dan bagus sebenarnya bukan hanya kerapian, tetapi hal yang lain juga mendukung seperti : penampilan rambut, untuk wanita misalnya penggunaan alat make up, penggunaan minyak wangi, menjaga kesegaran(berolah raga), menjaga makanan dan minuman yang sehat, pola hidup teratur, selalu ceria, murah senyum dan lain-lain.  Dalam topik ini kita terfokus pada masalah kerapian.  Kerapian mengarah kepada penggunaan pakaian dan segala perlengkapannya.  Orang yang ingin rapi tentu harus bisa menggunakan pakaian sesuai dengan waktu dan tempat.

Begitu juga dalam suatu komunitas tertentu, kita harus menyesuaikan dengan pakaian yang kita gunakan.  Bahkan dalam komunitas tersebut ada kesepakatan/peraturan yang harus di taati.  Tujuannya adalah agar membiasakan diri terlihat rapi, anggun, bagus dan cantik.  Misalnya sebagai karyawan, pegawai negeri, pelajar, mahasiswa dan lain-lain.  Mereka harus menggunakan pakaian yang telah ditetapkan. Jika tidak, maka dianggap tidak taat dengan peraturan, tidak loyal dan lain-lain dan ini akan menjadi penilaian tersendiri untuk orang lain.  Kemudian apa sebenarnya alasan yang membuat orang tidak mau taat dengan peraturan berpakaian? Kenapa kita tidak mau terlihat rapi? Bukankah kerapian menunjukkan salah satu penampilan yang bagus? Beberapa pertanyaan diatas sebenarnya tidak harus ada.  Karena sebenarnya kita sudah tahu kalau setiap orang ingin terlihat bagus, rapi dan cantik. Tapi, keinginan kita sering berlawanan dengan perbuatan yang mengarah kepada keinginan tersebut.  Tentu makin jauh harapan dengan hasil yang ingin dicapai.  Di ibaratkan seperti kita semua ingin sukses, ingin nilai yang bagus, ingin berhasil.  Tetapi kita tidak mau belajar, bermalas-malasan, tidak mengerjakan tugas, bangun kesiangan, berinternet sampai lupa belajar, yang lebih parah lagi ada yang sampai lupa ibadah.  Nah, secara logika tentu tidak akan nyambung.

Nah, tunggu apa lagi.  Mulai saat ini marilah kita belajar untuk rapi.  Berpakaian yang bagus dan sesuai dengan kondisi dan situasi dalam suatu komunitas tertentu.  Kalau sebagai pelajar dan mahasiswa, berpakaian-lah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan baik jenis pakaian maupun waktu/hari memakainya.  Kalau sebagai pegawai berpakaian sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan.  Karena semua ini bertujuan untuk membiasakan diri menjadi orang yang rapi, kompak dalam satu komunitas/kelompok, dan taat dengan peraturan. Mari kita mulai dari hal-hal yang kecil, karena semua itu berawal dari yang kecil. Bukankah cantik luar dalam dambaan kita semua......!